Ayat 251-286

فَهَزَمُوْهُم بِإِذْنِ اللهِ وَ قَتَلَ دَاوُوْدُ جَالُوْتَ وَ آتَاهُ اللهُ الْمُلْكَ وَ الْحِكْمَةَ وَ عَلَّمَهُ مِمَّا يَشَاءُ وَ لَوْلاَ دَفْعُ اللهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَّفَسَدَتِ الْأَرْضُ وَ لَكِنَّ اللهَ ذُوْ فَضْلٍ عَلَى الْعَالَمِيْنَ(251)

251. Maka, mereka berhasil mengalahkan bala tentara Jâlût dengan izin Allah dan (dalam peperangan itu) Daud[49] berhasil membunuh Jâlût. Dan Allah menganugrahkan kerajaan dan hikmah kepadanya, dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, niscaya bumi ini akan hancur berantakan. Tetapi, Allah mempunyai karunia kepada semesta alam.

تِلْكَ آيَاتُ اللهِ نَتْلُوْهَا عَلَيْكَ بِالْحَقِّ وَ إِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِيْنَ(252)

252. Itu semua adalah tanda-tanda (kebesaran) Allah. Kami membacakannya kepadamu dengan hak (benar), dan sesungguhnya engkau termasuk di antara para utusan.

تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ مِّنْهُمْ مَّنْ كَلَّمَ اللهُ وَ رَفَعَ بَعْضَهُمْ دَرَجَاتٍ وَ آتَيْنَا عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ وَ أَيَّدْنَاهُ بِرُوْحِ الْقُدُسِ وَ لَوْ شَاءَ اللهُ مَا اقْتَتَلَ الَّذِيْنَ مِنْ بَعْدِهِمْ مِّنْ بَعْدِ مَا جَاءتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَ لَكِنِ اخْتَلَفُوْا فَمِنْهُمْ مَّنْ آمَنَ وَ مِنْهُمْ مَّنْ كَفَرَ وَ لَوْ شَاءَ اللهُ مَا اقْتَتَلُوْا وَ لَكِنَّ اللهَ يَفْعَلُ مَا يُرِيْدُ(253)

253. Rasul-rasul itu Kami lebih utamakan sebagian mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berbicara dengannya dan mengangkat sebagian yang lain ke derajat-derajat (tertentu). Dan Kami menganugrahkan tanda-tanda (kebesaran Kami) yang jelas kepada Isa putra Maryam serta Kami memperkuatnya dengan Rûhul Qudus. Seandainya Allah menghendaki, niscaya orang-orang yang datang setelah mereka itu tidak akan saling berperang (dan bertikai) setelah tanda-tanda yang jelas itu datang kepada mereka. Akan tetapi, mereka saling berselisih; sebagian ada yang beriman dan sebagian ada yang kafir. Seandainya Allah menghendaki, niscaya mereka tidak akan saling berperang. Akan tetapi, Allah akan melakukan apa yang dikehendaki-Nya.

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا أَنْفِقُوْا مِمَّا رَزَقْنَاكُمْ مِّنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لاَّ بَيْعٌ فِيْهِ وَ لاَ خُلَّةٌ وَ لاَ شَفَاعَةٌ وَ الْكَافِرُونَ هُمُ الظَّالِمُوْنَ(254)

254. Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah (di jalan Allah) sebagian rezeki yang telah Kami berikan kepada kalian sebelum datang hari yang pada hari itu tiada lagi jual beli, persahabatan karib, dan syafaat. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim.

اَللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَ لاَ نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَ مَا فِي الْأَرْضِ مَن ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَ مَا خَلْفَهُمْ وَ لاَ يُحِيْطُوْنَ بِشَيْئٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَ الْأَرْضَ وَ لاَ يَؤُوْدُهُ حِفْظُهُمَا وَ هُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ(255)

255. Allah, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Maha Hidup nan Berdiri Sendiri. Ia tidak mengantuk dan tidak tidur. Hanya bagi-Nya seluruh yang ada yang di langit dan di bumi. Tidak ada orang yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa seizin-Nya. Ia mengetahui segala yang berada di hadapan dan di belakang mereka, dan mereka tidak menguasai sedikit pun dari ilmu-Nya melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi-Nya meliputi seluruh langit dan bumi, dan Ia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Ia Maha Tinggi nan Maha Agung.

لاَ إِكْرَاهَ فِي الدِّيْنِ قَد تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَ يُؤْمِنْ بِاللهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىَ لاَ انْفِصَامَ لَهَا وَ اللهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ(256)

256. Tiada paksaan dalam (memeluk) agama (Islam). Jalan kebenaran telah jelas dari jalan yang kesesatan. Oleh karena itu, barangsiapa mengingkari thaghut dan beriman kepada Allah, sesungguhnya ia telah berpegang kepada tali yang kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar nan Maha Mengetahui.

اَللهُ وَلِيُّ الَّذِيْنَ آمَنُوْا يُخْرِجُهُمْ مِّنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّوْرِ وَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا أَوْلِيَآؤُهُمُ الطَّاغُوْتُ يُخْرِجُوْنَهُم مِّنَ النُّوْرِ إِلَى الظُّلُمَاتِ أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيْهَا خَالِدُوْنَ(257)

257. Allah adalah Pelindung orang-orang yang beriman. Ia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kufur) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindung mereka adalah thaghut. Thaghut itu mengeluarkan mereka dari cahaya (iman) kepada kegelapan (kufur). Mereka itu adalah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.

أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِيْ حَآجَّ إِبْرَاهِيْمَ فِيْ رِبِّهِ أَنْ آتَاهُ اللهُ الْمُلْكَ إِذْ قَالَ إِبْرَاهِيْمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيِيْ وَ يُمِيْتُ قَالَ أَنَا أُحْيِيْ وَ أُمِيْتُ قَالَ إِبْرَاهِيْمُ فَإِنَّ اللهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ وَ اللهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِيْنَ(258)

258. Apakah engkau tidak memperhatikan orang yang berdebat dengan Ibrahim tentang Tuhannya karena Ia telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan)? Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku adalah Dzat yang dapat menghidupkan dan mematikan!” Orang itu berkata, “Saya juga dapat menghidupkan dan mematikan!" Ibrahim berkata, “Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari arah timur, maka terbitkanlah matahari itu dari arah barat!” Lalu, orang yang kafir itu terdiam (seribu bahasa). Dan Allah tidak akan memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim.

أَوْ كَالَّذِيْ مَرَّ عَلَى قَرْيَةٍ وَ هِيَ خَاوِيَةٌ عَلَى عُرُوْشِهَا قَالَ أَنَّى يُحْيِيْ هَذِهِ اللهُ بَعْدَ مَوْتِهَا فَأَمَاتَهُ اللهُ مِائَةَ عَامٍ ثُمَّ بَعَثَهُ قَالَ كَمْ لَبِثْتَ قَالَ لَبِثْتُ يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ قَالَ بَل لَّبِثْتَ ماِئَةَ عَامٍ فَانظُرْ إِلَى طَعَامِكَ وَ شَرَابِكَ لَمْ يَتَسَنَّهْ وَ انْظُرْ إِلَى حِمَارِكَ وَ لِنَجْعَلَكَ آيَةً لِّلنَّاسِ وَ انْظُرْ إِلَى العِظَامِ كَيْفَ نُنْشِزُهَا ثُمَّ نَكْسُوْهَا لَحْمًا فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُ قَالَ أَعْلَمُ أَنَّ اللهَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ(259)

259. Ataukah seperti orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Ia berkata, “Bagaimana mungkin Allah akan menghidupkan kembali negeri ini setelah ia hancur?” Maka, Allah mematikannya selama seratus tahun. Kemudian, Ia menghidupkannya kembali. Allah bertanya, “Berapa lama kalian tinggal di sini?” Ia menjawab, “Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari”. Allah berfirman, “Sebenarnya engkau telah tinggal di sini selama seratus tahun lamanya. Lihatlah makanan dan minumanmu. Ia masih belum berubah (dengan berlalunya masa itu). Dan lihatlah keledaimu (yang telah hancur menjadi tulang-belulang). Kami akan menjadikanmu sebagai tanda kekuasaan Kami bagi manusia. Dan lihatlah kepada tulang-belulang keledai itu bagimana Kami menyusunnya kembali, lalu Kami membalutnya dengan daging?” Maka, tatkala telah nyata baginya (bagaimana Allah menghidupkan segala yang telah mati), ia berkata, “Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

وَ إِذْ قَالَ إِبْرَاهِيْمُ رَبِّ أَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِي الْمَوْتَى قَالَ أَوَلَمْ تُؤْمِنْ قَالَ بَلَى وَ لَكِنْ لِّيَطْمَئِنَّ قَلْبِيْ قَالَ فَخُذْ أَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِ فَصُرْهُنَّ إِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلَى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا وَ اعْلَمْ أَنَّ اللهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ(260)

260. Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Rabbi, perlihatkanlah padaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati”. Allah berfirman, “Belum yakinkah engkau?” Ibrahim menjawab, "Aku telah meyakininya. Akan tetapi, supaya hatiku mantap”. Allah berfirman, “Ambillah empat ekor burung, lalu cingcang (dan campur-aduklah). Kemudian, letakkanlah sebagian darinya di atas setiap, lalu panggillah burung-burung itu. Niscaya burung-burung itu akan datang kepadamu dengan segera. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa nan Maha Bijaksana”.

مَّثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ أَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ وَ اللهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَ اللهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ(261)

261. Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan harta mereka di jalan Allah adalah seperti sebutir benih yang menumbuhkan tujuh tangkai yang pada setiap tangkainya terdapat seratus biji. Dan Allah melipat-gandakan (pahala) bagi yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) nan Maha Mengetahui.

اَلَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ أَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ ثُمَّ لاَ يُتْبِعُوْنَ مَا أَنْفَقُوْا مَنًّا وَ لاَ أَذًى لَّهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَ لاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَ لاَ هُمْ يَحْزَنُوْنَ(262)

262. Orang-orang yang menginfakkan harta mereka di jalan Allah, kemudian tidak mengiringi apa yang diinfakkan itu dengan mengungkit-ungkitnya dan tindak menyakiti (perasaan si penerima), pahala mereka terdapat di sisi Tuhan mereka, tiada kekhawatiran bagi mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.

قَوْلٌ مَّعْرُوْفٌ وَ مَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِّنْ صَدَقَةٍ يَتْبَعُهَآ أَذًى وَ اللهُ غَنِيٌّ حَلِيْمٌ(263)

263. Perkataan yang baik dan pemberian maaf adalah lebih baik daripada sedekah yang diiringi dengan tindak menyakiti (perasaan si penerima). Dan Allah Maha Kaya nan Maha Penyantun.

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا لاَ تُبْطِلُوْا صَدَقَاتِكُم بِالْمَنِّ وَ الْأذَى كَالَّذِيْ يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَ لاَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَ الْيَوْمِ الْآخِرِ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْدًا لاَّ يَقْدِرُوْنَ عَلَى شَيْئٍ مِّمَّا كَسَبُوْا وَ اللهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِيْنَ(264)

264. Wahai orang-orang beriman, janganlah kalian menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan mengungkit-ungkit dan tindak menyakiti, seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya` kepada manusia dan ia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Perumpamaannya adalah seperti batu licin yang di atasnya terdapat tanah. Lalu, hujan lebat menimpanya, dan ia menjadi bersih nan licin (tak bertanah). Mereka tidak mampu (mendapatkan) sesuatu dari apa yang mereka usahakan, dan Allah tidak akan memberikan petunjuk kepada orang-orang yang kafir.

وَ مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ أَمْوَالَهُمُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللهِ وَ تَثْبِيْتًا مِّنْ أَنْفُسِهِمْ كَمَثَلِ جَنَّةٍ بِرَبْوَةٍ أَصَابَهَا وَابِلٌ فَآتَتْ أُكُلَهَا ضِعْفَيْنِ فَإِنْ لَّمْ يُصِبْهَا وَابِلٌ فَطَلٌّ وَ اللهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ(265)

265. Dan perumpamaan orang-orang yang menginfakkan harta mereka karena mengharap keridhaan Allah dan memperteguh jiwa mereka adalah bagaikan sebuah kebun di dataran tinggi yang disirami oleh hujan lebat. Lalu, kebun itu menghasilkan buah-buahannya sebanyak dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka gerimis (pun sudah cukup untuk membuahkan semua hasil itu karena kesuburannya). Dan Allah Maha Melihat apa yang kalian lakukan.

أَيَوَدُّ أَحَدُكُمْ أَنْ تَكُوْنَ لَهُ جَنَّةٌ مِّنْ نَّخِيْلٍ وَ أَعْنَابٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ لَهُ فِيْهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ وَ أَصَابَهُ الْكِبَرُ وَ لَهُ ذُرِّيَّةٌ ضُعَفَاءُ فَأَصَابَهَا إِعْصَارٌ فِيْهِ نَارٌ فَاحْتَرَقَتْ كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللهُ لَكُمُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُوْنَ(266)

266. Apakah ada orang di antara kalian yang ingin memiliki kebun kurma dan anggur yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, ia memiliki segala macam buah-buahan dalamnya, kemudian masa lanjut usianya datang, sedangkan ia mempunyai keturunan yang masih lemah (baca : kecil), lalu kebun itu ditimpa angin puting-beliung yang membawa api, dan kebun itu terbakar?[50] Begitulah Allah menjelaskankan ayat-ayat-Nya kepada kalian supaya kalian merenungkan.

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا أَنْفِقُوْا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ وَ مِمَّا أَخْرَجْنَا لَكُمْ مِّنَ الْأَرْضِ وَ لاَ تَيَمَّمُوا الْخَبِيْثَ مِنْهُ تُنْفِقُوْنَ وَ لَسْتُمْ بِآخِذِيْهِ إِلاَّ أَنْ تُغْمِضُوْا فِيْهِ وَ اعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ(267)

267. Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usaha kalian yang baik dan sebagian dari apa yang telah Kami keluarkan dari bumi untuk kalian. Dan janganlah kalian memilih yang buruk (tidak suci) untuk kalian infakkan, padahal kalian sendiri enggan untuk menerimanya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya[51]. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya nan Maha Terpuji.

الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَ يَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ وَ اللهُ يَعِدُكُم مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَ فَضْلاً وَ اللهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ(268)

268. (Ketika kalian berinfak), setan menjanjikan kemiskinan kepada kalian dan menyuruh kalian berbuat kejahatan, sedangkan Allah menjanjikan ampunan dan karunia-Nya[52] bagi kalian. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.

يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَن يَشَاءُ وَ مَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوْتِيَ خَيْرًا كَثِيْرًا وَ مَا يَذَّكَّرُ إِلاَّ أُولُوا الْأَلْبَابِ(269)

269. Ia akan menganugrahkan hikmah kepada yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa dianugerahi hikmah tersebut, ia telah dianugerahi kebaikan yang yang tak terhingga. Dan hanya orang-orang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dan memahami hal itu).

وَ مَا أَنْفَقْتُمْ مِّنْ نَّفَقَةٍ أَوْ نَذَرْتُم مِّنْ نَّذْرٍ فَإِنَّ اللهَ يَعْلَمُهُ وَ مَا لِلظَّالِمِيْنَ مِنْ أَنْصَارٍ(270)

270. Setiap infak yang kalian infakkan atau nadzar yang kalian nadzarkan, sesungguhnya Allah mengetahuinya. Orang-orang yang zalim tidak memiliki penolong.

إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ وَ إِن تُخْفُوْهَا وَ تُؤْتُوْهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لُّكُمْ وَ يُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِّنْ سَيِّئَاتِكُمْ وَ اللهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ(271)

271. Jika kalian menampakkan sedekah, maka hal itu adalah baik. Dan jika kalian menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka hal itu adalah lebih baik bagi kalian. Dan Ia akan menutupi sebagian dosa-dosa kalian, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian lakukan.

لَّيْسَ عَلَيْكَ هُدَاهُمْ وَ لَكِنَّ اللهَ يَهْدِيْ مَنْ يَشَاءُ وَ مَا تُنْفِقُوْا مِنْ خَيْرٍ فَلِأنْفُسِكُمْ وَ مَا تُنْفِقُوْنَ إِلاَّ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ وَ مَا تُنْفِقُوْا مِنْ خَيْرٍ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَ أَنْتُمْ لاَ تُظْلَمُوْنَ(272)

272. Petunjuk mereka bukanlah berada di (tangan)mu. Akan tetapi, Allah akan memberikan petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Kebaikan yang kalian infakkan (di jalan Allah), ia adalah untuk kalian sendiri. Dan janganlah berinfak melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan kebaikan yang kalian infakkan, niscaya pahalanya akan diberikan kepada kalian secara sempurna, sedangkan kalian tidak akan dizalimi (baca : dirugikan).

لِلْفُقَرَاءِ الَّذِيْنَ أُحْصِرُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللهِ لاَ يَسْتَطِيْعُوْنَ ضَرْبًا فِي الْأَرْضِ يَحْسَبُهُمُ الْجَاهِلُ أَغْنِيَاءَ مِنَ التَّعَفُّفِ تَعْرِفُهُمْ بِسِيْمَاهُمْ لاَ يَسْأَلُوْنَ النَّاسَ إِلْحَافًا وَ مَا تُنْفِقُوْا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللهَ بِهِ عَلِيْمٌ(273)

273. (Secara khusus, hendaknya infak kalian itu diberikan) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah (sehingga) mereka tidak dapat melakukan perjalanan di muka bumi (untuk mencari nafkah sehari-hari). Orang yang tidak tahu akan menyangka mereka sebagai orang-orang kaya karena memelihara harga diri (untuk tidak meminta-minta). Kalian (tentu) mengenal mereka dari wajah-wajah mereka. Mereka enggan meminta kepada orang lain secara paksa. Dan kebaikan yang kalian infakkan (di jalan Allah), sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.

اَلَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ أَمْوَالَهُمْ بِاللَّيْلِ وَ النَّهَارِ سِرًّا وَ عَلاَنِيَةً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَ لاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَ لاَ هُمْ يَحْزَنُوْنَ(274)

274. Orang-orang yang menginfakkan harta mereka di malam dan siang hari secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, mereka akan mendapat pahala di sisi Tuhan mereka, tiada kekhawatiran bagi mereka, dan mereka tidak bersedih hati.

اَلَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ الرِّبَا لاَ يَقُوْمُوْنَ إِلاَّ كَمَا يَقُوْمُ الَّذِيْ يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوْا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا وَ أَحَلَّ اللهُ الْبَيْعَ وَ حَرَّمَ الرِّبَا فَمَنْ جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّهِ فَانْتَهَىَ فَلَهُ مَا سَلَفَ وَ أَمْرُهُ إِلَى اللهِ وَ مَنْ عَادَ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيْهَا خَالِدُوْنَ(275)

275. Orang-orang yang memakan (mengambil) riba, (pada hari Kiamat) mereka tidak akan dapat berdiri melainkan seperti orang yang kerasukan setan hingga gila berdiri. Hal itu dikarenakan mereka berkata, “Sesungguhnya jual-beli itu adalah sama dengan riba”, sedangkan Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya nasihat (baca : larangan) dari Tuhannya, lalu ia berhenti (dari mengambil riba), maka kentungan-keuntungan (hasil riba) yang telah diambilnya dahulu (sebelum datangnya larangan itu) adalah miliknya, dan urusannya (diserahkan) kepada Allah. Dan orang-orang yang mengulangi (mengambil riba) lagi, maka mereka adalah penghuni neraka. Mereka akan kekal di dalamnya.

يَمْحَقُ اللهُ الْرِّبَا وَ يُرْبِي الصَّدَقَاتِ وَ اللهُ لاَ يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيْمٍ(276)

276. Allah akan memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak mencintai orang kafir yang berbuat dosa.

إِنَّ الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَ عَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَ أَقَامُوا الصَّلاَةَ وَ آتَوُا الزَّكَاةَ لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَ لاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَ لاَ هُمْ يَحْزَنُوْنَ(277)

277. Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat, pahala mereka berada di sisi Tuhan mereka, tiada kekhawatiran bagi mereka, dan mereka tidak bersedih hati.

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَ ذَرُوْا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبَا إِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ(278)

278. Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa-sisa riba (yang belum dipungut) jika kalian beriman.

فَإِنْ لَّمْ تَفْعَلُوْا فَأْذَنُوْا بِحَرْبٍ مِّنَ اللهِ وَ رَسُوْلِهِ وَ إِنْ تُبْتُمْ فَلَكُمْ رُؤُوْسُ أَمْوَالِكُمْ لاَ تَظْلِمُوْنَ وَ لاَ تُظْلَمُوْنَ(279)

279. Maka, jika kalian tidak melakukan (hal itu), maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangi kalian. Dan jika kalian bertaubat, maka harta kalian (tanpa keuntungan) adalah milik kalian; kalian tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.

وَ إِنْ كَانَ ذُوْ عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ إِلَى مَيْسَرَةٍ وَ أَنْ تَصَدَّقُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ(280)

280. Dan jika (orang yang berutang itu) berada dalam kesukaran, maka tangguhkanlah sampai ia mendapat kelapangan. Dan menyedekahkan (utang itu jika ia benar-benar tidak mampu untuk mengembalikan pinjamannya) adalah lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui (pahala yang tersembunyi di balik sedekah itu).

وَ اتَّقُوْا يَوْمًا تُرْجَعُوْنَ فِيْهِ إِلَى اللهِ ثُمَّ تُوَفَّى كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ وَ هُمْ لاَ يُظْلَمُوْنَ(281)

281. Dan takutlah terhadap suatu hari yang pada hari itu kalian akan dikembalikan kepada Allah. Kemudian, masing-masing manusia akan mendapatkan balasan apa yang telah dikerjakannya secara sempurna, sedangkan mereka tidak akan dianiaya (dirugikan) sedikit pun.

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا إِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ إِلَى أَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوْهُ وَ لْيَكْتُبْ بَّيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ وَ لاَ يَأْبَ كَاتِبٌ أَنْ يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللهُ فَلْيَكْتُبْ وَ لْيُمْلِلِ الَّذِيْ عَلَيْهِ الْحَقُّ وَ لْيَتَّقِ اللهَ رَبَّهُ وَ لاَ يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْئًا فَإنْ كَانَ الَّذِيْ عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيْهًا أَوْ ضَعِيْفًا أَوْ لاَ يَسْتَطِيْعُ أَن يُمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهُ بِالْعَدْلِ وَ اسْتَشْهِدُوْا شَهِيْدَيْنِ منْ رِّجَالِكُمْ فَإِنْ لَّمْ يَكُوْنَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَ امْرَأَتَانِ مِمَّنتَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَاء أَنْ تَضِلَّ إْحْدَاهُمَا فَتُذَكِّرَ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَى وَ لاَ يَأْبَ الشُّهَدَاءُ إِذَا مَا دُعُوْا وَ لاَ تَسْأَمُوْا أَنْ تَكْتُبُوْهُ صَغِيْرًا أَو كَبِيْرًا إِلَى أَجَلِهِ ذَلِكُمْ أَقْسَطُ عِنْدَ اللهِ وَ أَقْومُ لِلشَّهَادَةِ وَأَدْنَى أَلاَّ تَرْتَابُوْا إِلاَّ أَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيْرُوْنَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَلاَّ تَكْتُبُوْهَا وَ أَشْهِدُوْا إِذَا تَبَايَعْتُمْ وَ لاَ يُضَآرَّ كَاتِبٌ وَ لاَ شَهِيْدٌ وَ إِنْ تَفْعَلُوْا فَإِنَّهُ فُسُوْقٌ بِكُمْ وَ اتَّقُوا اللهَ وَ يُعَلِّمُكُمُ اللهُ وَ اللهُ بِكُلِّ شَيْئٍ عَلِيْمٌ(282)

282. Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian mengambil utang untuk masa tertentu, maka tulislah hal itu. Dan hendaklah seorang penulis di antara kalian menulisnya dengan adil (benar). Dan orang yang memiliki kemampuan menulis janganlah enggan untuk menulis sebagaimana Allah telah mengajarkan kepadanya. Maka, hendaklah ia menulis dan orang yang berutang itu mendiktekan (apa yang akan ditulis itu), bertakwa kepada Allah, Tuhannya, dan jangan mengurangi sedikit pun dari utang itu. Jika orang yang berutang itu tolol, lemah (akalnya), atau ia sendiri tidak mampu mendiktekan (karena bisu), maka hendaklah walinya mendiktekan dengan adil. Dan ambillah dua orang saksi dari orang-orang laki di antara kalian (untuk itu). Jika dua orang lelaki tak ada, maka satu orang lelaki dan dua orang wanita dari saksi-saksi yang kalian setujui (dan percaya) supaya jika salah seorang dari dua wanita itu ingin melakukan penyelewengan, maka seorang lagi dapat mengingatkannya. Janganlah para saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil. Dan janganlah kalian jemu untuk menulis utang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Hal itu adalah lebih adil di sisi Allah, lebih lurus untuk kesaksian, dan lebih dapat mencegah keraguan (dan perselisihan di antara) kalian. (Tulislah utang-piutang itu) kecuali jika hal itu berupa perdagangan tunai yang kalian jalankan di antara kalian. Maka, tiada dosa bagi kalian (jika) kalian tidak menulisnya. Dan ambillah saksi jika kalian mengadakan jual-beli (secara kontan), dan janganlah seorang penulis dan saksi ditekan (karena ia mengatakan yang benar). Jika kalian lakukan (hal itu), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan dalam diri kalian. Bertakwalah kepada Allah. Allah akan mengajari kalian, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

وَ إِنْ كُنْتُمْ عَلَى سَفَرٍ وَ لَمْ تَجِدُوْا كَاتِبًا فَرِهَانٌ مَّقْبُوْضَةٌ فَإِنْ أَمِنَ بَعْضُكُم بَعْضًا فَلْيُؤَدِّ الَّذِيْ اؤْتُمِنَ أَمَانَتَهُ وَ لْيَتَّقِ اللهَ رَبَّهُ وَ لاَ تَكْتُمُوا الشَّهَادَةَ وَ مَنْ يَكْتُمْهَا فَإِنَّهُ آثِمٌ قَلْبُهُ وَ اللهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ عَلِيْمٌ(283)

283. Jika kalian dalam perjalanan dan tidak menemukan seorang penulis, maka hendaklah ada barang gadai yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi, jika sebagian kalian saling mempercayai, maka (barang gadai tidak diperlukan dan) orang yang dipercayai itu hendaklah menunaikan amanahnya (utangnya pada waktu yang telah disepakati), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah, Tuhannya. Janganlah kalian menyembunyikan kesaksian. Dan barangsiapa menyembunyikannya, maka hatinya telah berdosa. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan.

ِللهِ مَا فِي السَّمَاواتِ وَمَا فِي الأَرْضِ وَ إِنْ تُبْدُوْا مَا فِيْ أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللهُ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَ يُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ وَ اللهُ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ(284)

284. Hanya bagi Allah-lah segala yang ada di langit dan di bumi. Dan jika kalian menampakkan apa yang ada di dalam diri kalian atau menyembunyikannya, niscaya Allah akan memperhitungkannya. Lalu, Ia akan mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

آمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهِ وَ الْمُؤْمِنُوْنَ كُلٌّ آمَنَ بِاللهِ وَ مَلآئِكَتِهِ وَ كُتُبِهِ وَ رُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهِ وَ قَالُوْا سَمِعْنَا وَ أَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَ إِلَيْكَ الْمَصِيْرُ(285)

285. Rasul dan Mukminin telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya. Semuanya beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan para rasul-Nya. (Mereka berkata), “Kami tidak membeda-bedakan antara rasul-rasul-Nya”, dan mereka berkata, “Kami mendengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Tuhan kami dan hanya kepada-Mulah tempat kembali”.

لاَ يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَ عَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَ لاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَ لاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَ اغْفِرْ لَنَا وَ ارْحَمْنَآ أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ(286)

286. Allah tidak akan membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya. Ia akan mendapatkan pahala (dari kebaikan) yang telah dilakukannya dan mendapatkan siksa (dari kejahatan) yang telah dikerjakannya. (Orang-orang yang beriman berdoa), “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau siksa kami jika kami lupa atau bersalah. Wahai Tuhan kami, janganlah Kau bebankan kepada kami beban berat sebagaimana telah Kau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Kau pikulkan kepada kami apa yang kami tidak sanggup untuk memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan kasihanilah kami. Engkaulah Penolong kami. Maka, tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".