Ayat 151-200

كَمَا أَرْسَلْنَا فِيْكُمْ رَسُوْلاً مِّنْكُمْ يَتْلُوْ عَلَيْكُمْ آيَاتِنَا وَ يُزَكِّيْكُمْ وَ يُعَلِّمُكُمُ الْكِتَابَ وَ الْحِكْمَةَ وَ يُعَلِّمُكُمْ مَّا لَمْ تَكُوْنُوْا تَعْلَمُوْنَ(151)

151. Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepada kalian dengan perubahan arah kiblat tersebut), Kami telah mengutus kepada kalian seorang rasul dari kalian (sendiri) yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kalian, menyucikan kalian, mengajarkan kepada kalian al-Kitab dan hikmah, dan mengajarkan kepada kalian apa yang belum kalian ketahui.

فَاذْكُرُوْنِيْ أَذْكُرْكُمْ وَ اشْكُرُوْا لِيْ وَ لاَ تَكْفُرُوْنِ(152)

152. Oleh karena itu, ingatlah kepada-Ku niscaya Aku akan mengingat kalian pula, bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kalian mengingkari (nikmat-nikmat)-Ku.

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَ الصَّلاَةِ إِنَّ اللهَ مَعَ الصَّابِرِيْنَ(153)

153. Wahai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan dari kesabaran dan shalat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

وَ لاَ تَقُوْلُوْا لِمَنْ يُقْتَلُ فِيْ سَبيْلِ اللهِ أَمْوَاتٌ بَلْ أَحْيَاءٌ وَ لَكِنْ لاَّ تَشْعُرُوْنَ(154)

154. Dan janganlah kalian mengatakan (baca : berpendapat) tentang orang-orang yang telah gugur di jalan Allah (bahwa mereka itu) mati. Bahkan, (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kalian tidak merasakan (baca : memahami).

وَ لَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْئٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَ الْجُوْعِ وَ نَقْصٍ مِّنَ الْأَمَوَالِ وَ الْأنْفُسِ وَ الثَّمَرَاتِ وَ بَشِّرِ الصَّابِرِيْنَ(155)

155. Dan sungguh Kami akan menguji kalian dengan sedikit rasa takut, kelaparan, dan kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.

اَلَّذِيْنَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ قَالُوْا إِنَّا ِللهِ وَ إِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ(156)

156. (Yaitu), orang-orang yang jika tertimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji`ûn (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kami akan kembali kepada-Ny)”.

أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَ رَحْمَةٌ وَ أُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ(157)

157. Mereka itulah yang mendapatkan shalawat dari Tuhan mereka dan rahmat, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.

إِنَّ الصَّفَا وَ الْمَرْوَةَ مِنْ شَعَآئِرِ اللهِ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلاَ جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا وَ مَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللهَ شَاكِرٌ عَلِيْمٌ(158)

158. Sesungguhnya Shafâ dan Marwah termasuk syi`ar (dan tanda-tanda kebesaran) Allah. Maka, barangsiapa yang melakukan ibadah haji ke Baitullah atau melaksanakan `umrah, tidak ada dosa (baca : larangan) baginya untuk mengerjakan sa’i antara keduanya[13]. Dan barangsiapa mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati (di samping kewajiban itu), sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri, Maha Mengetahui.

إِنَّ الَّذِيْنَ يَكْتُمُوْنَ مَا أَنْزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَ الْهُدَى مِنْ بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ أُولَئِكَ يَلعَنُهُمُ اللهُ وَ يَلْعَنُهُمُ اللاَّعِنُوْنَ(159)

159. Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan tanda-tanda (kebesaran Kami) yang jelas dan petunjuk apa yang telah Kami turunkan setelah Kami menjelaskannya kepada umat manusia dalam al-Kitab, mereka akan dilaknat oleh Allah dan para pelaknat,

إِلاَّ الَّذِيْنَ تَابُوْا وَ أَصْلَحُوْا وَ بَيَّنُوْا فَأُولَئِكَ أَتُوْبُ عَلَيْهِمْ وَ أَنَا التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ(160)

160. kecuali mereka yang bertaubat, memperbaiki (kelakuan buruk mereka dengan perilaku baik), dan menjelaskan (kembali apa yang selama ini disembunyikan). Maka, Aku akan mengampuni mereka, dan Aku Maha Penerima taubat, Maha Penyayang.

إِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَ مَاتُوْا وَ هُمْ كُفَّارٌ أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ لَعْنَةُ اللهِ وَ الْمَلآئِكَةِ وَ النَّاسِ أَجْمَعِيْنَ(161)

161. Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat laknat Allah, para malaikat, dan seluruh manusia.

خَالِدِيْنَ فِيْهَا لاَ يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَ لاَ هُمْ يُنْظَرُوْنَ(162)

162. Mereka akan kekal di dalam (jurang) laknat itu, siksa itu tidak akan diringankan dari mereka, dan mereka tidak akan ditangguhkan.

وَ إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيْمُ(163)

163. Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Tiada Tuhan melainkan Ia, Yang Maha Pemurah, Maha Penyayang.

إِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَ الْأَرْضِ وَ اخْتِلاَفِ اللَّيْلِ وَ النَّهَارِ وَ الْفُلْكِ الَّتِيْ تَجْرِيْ فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَ مَا أَنْزَلَ اللهُ مِنَ السَّمَاء مِنْ مَّاء فَأَحْيَى بِهِ الْأرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَ بَثَّ فِيْهَا مِنْ كُلِّ دَآبَّةٍ وَ تَصْرِيْفِ الرِّيَاحِ وَ السَّحَابِ الْمُسَخِّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَ الْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَعْقِلُوْنَ(164)

164. Sesungguhnya di dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut dengan membawa apa yang berguna bagi manusia, air yang Allah turunkan dari langit, lalu dengan air itu Ia hidupkan bumi setelah mati (kering-kerontang) dan Ia tebarkan segala jenis hewan melata di atasnya, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi terdapat tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang berakal (baca : berpikir).

وَ مِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُوْنِ اللهِ أَنْدَاداً يُحِبُّوْنَهُمْ كَحُبِّ اللهِ وَ الَّذِيْنَ آمَنُوْا أَشَدُّ حُبًّا ِللهِ وَ لَوْ يَرَى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ ِللهِ جَمِيْعًا وَ أَنَّ اللهَ شَدِيْدُ الْعَذَابِ(165)

165. Dan ada sebagian manusia yang memilih sekutu-sekutu selain Allah yang mereka mencintainya seperti kecintaan mereka kepada Allah. Sedangkan kecintaan orang-orang yang beriman kepada Allah adalah lebih kokoh. Dan seandainya orang-orang yang berbuat zalim (dengan kelakuan mereka) itu mengetahui ketika menyaksikan siksa (pada hari kiamat) bahwa segala kekuatan adalah milik Allah dan Allah amat berat siksaan-Nya, (niscaya mereka tidak akan memilih sekutu-sekutu itu).

إِذْ تَبَرَّأَ الَّذِيْنَ اتُّبِعُوْا مِنَ الَّذِيْنَ اتَّبَعُوْا وَ رَأَوُا الْعَذَابَ وَ تَقَطَّعَتْ بِهِمُ الْأَسْبَابُ(166)

166. (Yaitu), ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikuti, melihat siksa, dan segala jenis hubungan antara mereka terputus.

وَ قَالَ الَّذِيْنَ اتَّبَعُوْا لَوْ أَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَتَبَرَّأَ مِنْهُمْ كَمَا تَبَرَّؤُوْا مِنَّا كَذَلِكَ يُرِيْهِمُ اللهُ أَعْمَالَهُمْ حَسَرَاتٍ عَلَيْهِمْ وَ مَا هُم بِخَارِجِيْنَ مِنَ النَّارِ(167)

167. Orang-orang yang mengikuti itu berkata, “Seandainya kami dapat kembali (ke dunia lagi), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami (sekarang).” Demikianlah Allah memperlihatkan amal perbuatan mereka kepada mereka sebagai sebuah penyesalan bagi mereka, dan mereka tidak akan pernah keluar dari (cengkraman) api neraka.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلاَلاً طَيِّبًا وَ لاَ تَتَّبِعُوْا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ(168)

168. Wahai manusia, makanlah yang halal dan baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Karena, sesungguhnya ia adalah musuh yang nyata bagi kalian.

إِنَّمَا يَأْمُرُكُمْ بِالسُّوْءِ وَ الْفَحْشَاءِ وَ أَنْ تَقُوْلُوْا عَلَى اللهِ مَا لاَ تَعْلَمُوْنَ(169)

169. Ia hanya menyuruh kalian berbuat kejahatan dan kekejian, dan menyandarkan kepada Allah apa yang tidak kalian ketahui.

وَ إِذَا قِيْلَ لَهُمُ اتَّبِعُوْا مَا أَنْزَلَ اللهُ قَالُوْا بَلْ نَتَّبِعُ مَا أَلْفَيْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا أَوَلَوْ كَانَ آبَاؤُهُمْ لاَ يَعْقِلُوْنَ شَيْئًا وَ لاَ يَهْتَدُوْنَ(170)

170. Dan jika dikatakan kepada mereka, “Ikutilah apa yang telah diturunkan oleh Allah”, mereka menjawab, “(Tidak)! Kami hanya mengikuti apa yang telah kami temukan nenek moyang kami meyakininya”. (Apakah mereka akan mengikuti juga) meskipun nenek moyang mereka itu tidak memahami apa pun dan tidak mendapat petunjuk?

وَ مَثَلُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا كَمَثَلِ الَّذِيْ يَنْعِقُ بِمَا لاَ يَسْمَعُ إِلاَّ دُعَاءً وَ نِدَاءً صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لاَ يَعْقِلُوْنَ(171)

171. Dan perumpamaan (orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil binatang (gembalaannya) yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan samar. Mereka tuli, bisu, dan buta. Oleh sebab itu, mereka tidak memahami.

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا كُلُوْا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَ اشْكُرُوْا ِللهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ(172)

172. Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari rezeki baik yang Kami anugrahkan kepada kalian dan bersyukurlah kepada Allah, jika kalian hanya menyembah-Nya semata.

إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَ الدَّمَ وَ لَحْمَ الْخِنْزِيْرِ وَ مَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللهِ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَ لاَ عَادٍ فَلاَ إِثْمَ عَلَيْهِ إِنَّ اللهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ(173)

173. Sesungguhnya Ia hanya mengharamkan bagi kalian bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (disembelih) atas (nama) selain Allah. Tetapi, barangsiapa terpaksa (harus memakannya demi menjaga jiwa-raganya) sedangkan ia tidak zalim dan melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

إِنَّ الَّذِيْنَ يَكْتُمُوْنَ مَا أَنْزَلَ اللهُ مِنَ الْكِتَابِ وَ يَشْتَرُوْنَ بِهِ ثَمَنًا قَلِيْلاً أُولَئِكَ مَا يَأْكُلُوْنَ فِيْ بُطُوْنِهِمْ إِلاَّ النَّارَ وَ لاَ يُكَلِّمُهُمُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَ لاَ يُزَكِّيْهِمْ وَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيْمٌ(174)

174. Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan oleh Allah dari al-Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (baca : murah), sebenarnya mereka tidak memakan (baca : menelan) ke dalam perutnya melainkan api, Allah tidak akan berbicara dengan mereka pada hari Kiamat, dan tidak menyucikan mereka, serta bagi mereka siksa yang amat pedih.

أُولَئِكَ الَّذِيْنَ اشْتَرَوُا الضَّلاَلَةَ بِالْهُدَى وَ الْعَذَابَ بِالْمَغْفِرَةِ فَمَآ أَصْبَرَهُمْ عَلَى النَّارِ(175)

175. Mereka itulah orang-orang yang telah membeli kesesatan dengan petunjuk dan siksa dengan ampunan. Alangkah sabarnya atas api neraka!

ذَلِكَ بِأَنَّ اللهَ نَزَّلَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ وَ إِنَّ الَّذِيْنَ اخْتَلَفُوْا فِي الْكِتَابِ لَفِيْ شِقَاقٍ بَعِيْدٍ(176)

176. Semua itu karena Allah telah menurunkan al-Kitab dengan membawa kebenaran, dan orang-orang yang berselisih tentang (kebenaran) al-Kitab itu, mereka berada dalam penyimpangan yang jauh.

لَّيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَ لَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللهِ وَ الْيَوْمِ الْآخِرِ وَ الْمَلآئِكَةِ وَ الْكِتَابِ وَ النَّبِيِّيْنَ وَ آتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَ الْيَتَامَى وَ الْمَسَاكِيْنَ وَ ابْنَ السَّبِيْلِ وَ السَّآئِلِيْنَ وَ فِي الرِّقَابِ وَ أَقَامَ الصَّلاَةَ وَ آتَى الزَّكَاةَ وَ الْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوْا وَ الصَّابِرِيْنَ فِي الْبَأْسَاء وَ الضَّرَّاءَ وَ حِيْنَ الْبَأْسِ أُولَئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَ أُولَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ(177)

177. Kebaikan itu bukanlah (hanya) kalian menghadapkan wajah ke arah timur dan barat (ketika shalat). Akan tetapi, sesungguhnya kebaikan itu adalah orang yang beriman kepada Allah, hari kemudian, para malaikat, kitab, dan para nabi, memberikan harta—meskipun masih mencintaninya—kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan), orang-orang yang meminta-minta, dan dalam (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat. (Begitu juga) orang-orang yang menepati janji apabila mereka berjanji dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang berkata benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِصَاصُ فِي الْقَتْلَى الْحُرُّ بِالْحُرِّ وَ الْعَبْدُ بِالْعَبْدِ وَ الْأُنثَى بِالْأُنثَى فَمَنْ عُفِيَ لَهُ مِنْ أَخِيْهِ شَيْئٌ فَاتِّبَاعٌ بِالْمَعْرُوفِ وَ أَدَاءٌ إِلَيْهِ بِإِحْسَانٍ ذَلِكَ تَخْفِيْفٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَ رَحْمَةٌ فَمَنِ اعْتَدَى بَعْدَ ذَلِكَ فَلَهُ عَذَابٌ أَلِيْمٌ(178)

178. Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kalian qishâsh berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Barangsiapa mendapatkan suatu pemaafan dari saudaranya[14], hendaknya (yang memaafkan) mengikuti jalan yang baik[15] dan (yang diberi maaf) membayar (tebusan) kepadanya dengan cara yang baik (pula). Itu adalah suatu keringanan dari rahmat dari Tuhan kalian. Maka, barangsiapa melampaui batas sesudah itu, baginya siksa yang sangat pedih.

وَ لَكُمْ فِي الْقِصَاصِ حَيَاةٌ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ(179)

179. Dan dalam qishâsh itu terdapat kehidupan bagi kalian, wahai orang-orang yang berakal, supaya kalian bertakwa.

كُتِبَ عَلَيْكُمْ إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ إِنْ تَرَكَ خَيْرًا الْوَصِيَّةُ لِلْوَالِدَيْنِ وَ الْأقْرَبِيْنَ بِالْمَعْرُوفِ حَقًّا عَلَى الْمُتَّقِيْنَ(180)

180. Diwajibkan atas kalian, jika (tanda-tanda) kematian telah menghampiri salah seorang di antara kalian dan ia meninggalkan harta, berwasiat untuk orang tua dan kerabat dekatnya secara baik. (Ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa.

فَمَنْ بَدَّلَهُ بَعْدَ مَا سَمِعَهُ فَإِنَّمَا إِثْمُهُ عَلَى الَّذِيْنَ يُبَدِّلُوْنَهُ إِنَّ اللهَ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ(181)

181. Maka, barangsiapa mengubah wasiat itu setelah ia mendengarnya, sesungguhnya dosanya hanya ditanggung oleh orang-orang yang mengubahnya. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

فَمَنْ خَافَ مِن مُّوْصٍ جَنَفًا أَوْ إِثْمًا فَأَصْلَحَ بَيْنَهُمْ فَلاَ إِثْمَ عَلَيْهِ إِنَّ اللهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ(182)

182. (Akan tetapi), barangsiapa khawatir orang yang berwasiat itu akan berlaku berat sebelah (di antara ahli warisnya) atau berbuat dosa[16], lalu ia mendamaikan antara mereka, maka tidak ada dosa baginya[17]. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ(183)

183. Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, supaya kalian bertakwa,

أَيَّامًا مَّعْدُوْدَاتٍ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَ عَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُ وَ أَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ(184)

184. dalam beberapa hari tertentu. Maka, jika salah seorang dari kalian sakit atau berada dalam perjalanan, maka (wajib baginya mengganti puasa) sebanyak hari yang ditinggalkan pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berpuasa sangat memberatkannya[18] untuk membayar fidyah, (yaitu) memberi makan kepada orang miskin. Barangsiapa berbuat kebaikan (melebihi kewajibannya) dengan rela hati, maka hal itu adalah lebih baik baginya. Dan berpuasa tentu lebih baik bagimu jika kalian mengetahui.

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْ أُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَ الْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَ مَنْ كَانَ مَرِيْضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيْدُ اللهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَ لاَ يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَ لِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَ لِتُكَبِّرُوا اللهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ(185)

185. (Beberapa hari yang telah ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan yang di dalamnya al-Quran diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, barangsiapa dari kalian menyaksikannya[19], maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan, maka (wajib baginya menganti puasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari-hari yang lain; Allah menghendaki kemudahan dan tidak menghendaki kesukaran bagi kalian, dan supaya (dengan mengganti puasa tersebut) kalian dapat menyempurnakan jumlah (hari yang telah ditentukan itu), mengagungkan Allah atas hidayah-Nya atas kalian, dan supaya kalian bersyukur.

وَ إِذَا سَأَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَإِنِّيْ قَرِيْبٌ أُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَ لْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ(186)

186. Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwa Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku. Oleh karena itu, hendaknya mereka memenuhi (segala perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada di atas jalan petunjuk.

أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَآئِكُمْ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَ أَنْتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ عَلِمَ اللهُ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتانُوْنَ أَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَ عَفَا عَنكُمْ فَالْآنَ بَاشِرُوْهُنَّ وَ ابْتَغُوْا مَا كَتَبَ اللهُ لَكُمْ وَ كُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى الَّليْلِ وَ لاَ تُبَاشِرُوْهُنَّ وَ أَنْتُمْ عَاكِفُوْنَ فِي الْمَسَاجِدِ تِلْكَ حُدُوْدُ اللهِ فَلاَ تَقْرَبُوْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللهُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ(187)

187. Pada malam puasa dihalalkan bagi kalian untuk mendekati istri-istri kalian. Mereka adalah pakaian bagi kalian dan kalian juga pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kalian telah sering mengkhianati diri kalian (dan mendekati mereka di malam puasa), lalu Allah mengampuni dan memaafkan kalian. Maka, sekarang dekatilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untuk kalian. Dan makan dan minumlah hingga jelas benang putih (pagi hari) dari benang hitam (malam hari) bagi kalian. Kemudian, sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam. (Tetapi), janganlah kalian mendekati mereka itu jika kalian sedang melakukan i`tikaf dalam mesjid. Itu adalah batasan-batasan Allah. Janganlah kalian mendekatinya. Begitulah Allah mejelaskan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.

وَ لاَ تَأْكُلُوْا أَمْوَالَكُم بَيْنَكُم بِالْبَاطِلِ وَ تُدْلُوْا بِهَا إِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوْا فَرِيْقًا مِّنْ أَمْوَالِ النَّاسِ بِالْإِثْمِ وَ أَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ(188)

188. Dan janganlah kalian memakan harta orang lain di antara kalian dengan jalan yang batil dan (janganlah) kalian memberikan sebagian harta itu kepada para penguasa (hakim sebagai uang suap) supaya kalian dapat memakan sebagian harta benda orang lain dengan (jalan) dosa, padahal kalian mengetahui.

يَسْأَلُوْنَكَ عَنِ الْأهِلَّةِ قُلْ هِيَ مَوَاقِيْتُ لِلنَّاسِ وَ الْحَجِّ وَ لَيْسَ الْبِرُّ بِأَنْ تَأْتُوا الْبُيُوْتَ مِن ظُهُوْرِهَا وَ لَكِنَّ الْبِرَّ مَنِ اتَّقَى وَ أْتُوا الْبُيُوْتَ مِنْ أَبْوَابِهَا وَ اتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ(189)

189. Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit (di awal setiap bulan). Katakanlah, “Bulan-bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (ibadah) haji. Dan bukanlah kebajikan jika kalian memasuki rumah-rumah dari (pintu) belakang. Akan tetapi, kebajikan itu ialah orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintunya, dan bertakwalah kepada Allah agar kalian beruntung.

وَ قَاتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللهِ الَّذِيْنَ يُقَاتِلُوْنَكُمْ وَ لاَ تَعْتَدُوْا إِنَّ اللهَ لاَ يُحِبِّ الْمُعْتَدِيْنَ(190)

190. Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kalian, dan janganlah kalian melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.

وَ اقْتُلُوْهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوْهُمْ وَ أَخْرِجُوْهُمْ مِّنْ حَيْثُ أَخْرَجُوْكُمْ وَ الْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ وَ لاَ تُقَاتِلُوْهُمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ حَتَّى يُقَاتِلُوْكُمْ فِيْهِ فَإِنْ قَاتَلُوْكُمْ فَاقْتُلُوْهُمْ كَذَلِكَ جَزَاءُ الْكَافِرِيْنَ(191)

191. Dan bunuhlah mereka[20] di mana saja kalian jumpai dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kalian (Mekah); fitnah (dan syirik) itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan. Janganlah kalian memerangi mereka di Masjidil Haram kecuali jika mereka memerangi kalian di tempat itu. Jika mereka memerangi kalian (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir.

فَإِنِ انْتَهَوْا فَإِنَّ اللهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ(192)

192. Dan jika mereka berhenti (memerangi kalian), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

وَ قَاتِلُوْهُمْ حَتَّى لاَ تَكُوْنَ فِتْنَةٌ وَ يَكُوْنَ الدِّيْنُ ِللهِ فَإِنِ انْتَهَوْا فَلاَ عُدْوَانَ إِلاَّ عَلَى الظَّالِمِيْنَ(193)

193. Dan perangilah mereka itu sehingga tidak ada fitnah (syirik) lagi dan agama hanya untuk Allah semata. Jika mereka berhenti (memusuhi kalian), maka tidak ada permusuhan kecuali terhadap orang-orang yang zalim.

اَلشَّهْرُ الْحَرَامُ بِالشَّهْرِ الْحَرَامِ وَ الْحُرُمَاتُ قِصَاصٌ فَمَنِ اعْتَدَى عَلَيْكُمْ فَاعْتَدُواْ عَلَيْهِ بِمِثْلِ مَا اعْتَدَى عَلَيْكُمْ وَ اتَّقُوْا اللهَ وَ اعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ(194)

194. Bulan haram dengan bulan haram[21], dan (pelecehan terhadap) segala sesuatu yang harus dihormati berlaku hukum qishâsh. Oleh sebab itu, barangsiapa menganiaya kalian, maka aniayalah ia seimbang dengan penganiayaannya terhadapmu, dan bertakwalah kepada Allah[22] serta ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.

وَ أَنْفِقُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللهِ وَ لاَ تُلْقُوْا بِأَيْدِيْكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ وَ أَحْسِنُوْا إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ(195)

195. Dan infakkanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kalian menjerumuskan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan[23], serta berbuat baiklah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik.

وَ أَتِمُّوا الْحَجَّ وَ الْعُمْرَةَ ِللهِ فَإِنْ أُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ وَ لاَ تَحْلِقُوْا رُؤُوْسَكُمْ حَتَّى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضاً أَوْ بِهِ أَذًى مِّنْ رَّأْسِهِ فَفِدْيَةٌ مِّنْ صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ فَإِذَا أَمِنْتُمْ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ فَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَ سَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ذَلِكَ لِمَنْ لَّمْ يَكُنْ أَهْلُهُ حَاضِرِي الْمَسْجِدِالْحَرَامِ وَ اتَّقُوا اللهَ وَ اعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ(196)

196. Dan sempurnakanlah ibadah haji dan `umrah karena Allah. Jika kalian terkepung (oleh musuh atau karena sakit sehingga kalian tidak dapat memasuki Makkah setelah melakukan ihram), maka (sembelihlah) binatang kurban yang mudah didapat (dan kalian bisa keluar dari ihram), dan jangan kalian mencukur kepala sebelum binatang kurban itu sampai di tempat penyembelihannya. Jika salah seorang dari kalian sakit atau terdapat gangguan di kepalanya (lalu ia terpaksa mencukur kepala), maka wajib baginya untuk mengeluarkan fidyah berupa puasa, sedekah, atau binatang kurban. Jika kalian telah (merasa) aman, maka barangsiapa mengerjakan umrah sebelum melakukan haji, (wajib baginya untuk menyembelih) kurban yang mudah didapat. Tetapi, jika ia tidak menemukan (binatang kurban), maka ia wajib berpuasa selama tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari jika kalian telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Itu semua (kewajiban haji Tamattu’) hanya bagi orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram[24]. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya.

اَلْحَجُّ أَشْهُرٌ مَّعْلُوْمَاتٌ فَمَنْ فَرَضَ فِيْهِنَّ الْحَجَّ فَلاَ رَفَثَ وَ لاَ فُسُوْقَ وَ لاَ جِدَالَ فِي الْحَجِّ وَ مَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللهُ وَ تَزَوَّدُوْا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَ اتَّقُوْنِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ(196)

197. (Musim) haji terdapat dalam beberapa bulan yang telah ditentukan. Barangsiapa telah mewajibkan (atas dirinya) dalam bulan-bulan itu untuk mengerjakan haji, maka (ketahuilah bahwa) tidak boleh mendekati istri, berbuat fasik, dan mengadakan perdebatan dalam haji. Dan kebaikan yang kalian lakukan, niscaya Allah pasti mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa, dan bertakwalah kepada-Ku, wahai orang-orang yang berakal.

لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَبْتَغُوْا فَضْلاً مِّنْ رَّبِّكُمْ فَإِذَا أَفَضْتُمْ مِّنْ عَرَفَاتٍ فَاذْكُرُواْ اللهَ عِنْدَ الْمَشْعَرِ الْحَرَامِ وَ اذْكُرُوْهُ كَمَا هَدَاكُمْ وَ إِنْ كُنْتُمْ مِّنْ قَبْلِهِ لَمِنَ الضَّآلِّيْنَ(198)

198. Tidak ada dosa bagi kalian untuk mencari karunia (perniagaan) dari Tuhanmu (pada musim haji)[25]. Maka, apabila kalian telah bertolak dari Arafah, berzikirlah kepada Allah (baca : ingatlah Allah) di Masy`arilharam. Dan berzikirlah kepada-Nya (baca : ingatlah Ia) sebagaimana Ia telah memberikan pertunjuk kepada kalian meskipun sebelumnya kalian termasuk orang-orang yang sesat.

ثُمَّ أَفِيْضُوْا مِنْ حَيْثُ أَفَاضَ النَّاسُ وَ اسْتَغْفِرُوا اللهَ إِنَّ اللهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ(199)

199. Kemudian, bertolaklah (menuju Mina) dari tempat orang-orang lain bertolak dan mohonlah ampun kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

فَإِذَا قَضَيْتُم مَّنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللهَ كَذِكْرِكُمْ آبَاءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُوْلُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا وَ مَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلاَقٍ(200)

200. Jika kalian telah menyelesaikan manâsik (amalan-amalan khusus) haji, maka berzikirlah kepada Allah (baca : ingatlah Allah) sebagaimana kalian mengingat-ingat nenek moyang kalian, atau (bahkan) lebih dari itu. Maka, (dalam musim haji ini) ada sebagian manusia yang berdoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia”, sedangkan di akhirat mereka tidak memiliki bagian (sama sekali).