') //-->
Kesengsaraan dan kebinasaan. وَ مَا كَيْدُ فِرْعَوْنَ إِلاَّ فِيْ تَبَابٍ “... dan tipu daya Fir’aun itu tidak lain hanyalah [membawa] kebinasaan.” (QS. al-Ghafir [40]: 37) |
تَبَابٌ |
Peti. أَنِ اقْذِفِيْهِ فِي التَّابُوْتِ “Letakkanlah ia [Musa] di dalam peti ....” (QS. Thaha [20]: 39) |
تَابُوْتٌ |
Kebinasaan; membinasakan. وَ كُلاًّ تَبَّرْنَا تَتْبِيْرًا “... dan Kami benar-benar telah menghancurkan masing-masing [dari mereka] sehancur-hancurnya.” (QS. al-Furqan [25]: 39) |
تَبْرٌ؛ تَتْبِيْرٌ |
Pembantu, penolong, dan pekerjaan. ثُمَّ لاَ تَجِدُوْا لَكُمْ عَلَيْنَا بِهِ تَبِيْعًا “... kemudian kamu tidak akan menemukan seorang penolong pun dalam hal ini terhadap [siksa] Kami.” (QS. al-Isra’ [17]: 69) |
تَبِيْعٌ |
Julukan raja-raja Yaman yang ditaati oleh rakyat mereka. أَهُمْ خَيْرٌ أَمْ قَوْمُ تُبَّعٍ “Apakah mereka [musyrikin] yang lebih baik atau kaum Tubba’ ....” (QS. ad-Dukhan [44]: 37) |
تُبَّعٌ |
Sebaya (kriteria lahiriah gadis-gadis surgawi); sifat bagi orang yang sangat miskin sehingga ia harus duduk bersimpuh di atas tanah. وَ كَوَاعِبَ أَتْرَابًا “Dan gadis-gadis remaja yang sebaya.” (QS. an-Naba’ [78]: 33) أَوْ مِسْكِيْنًا ذَا مَتْرَبَةٍ “atau orang miskin yang sangat fakir.” (QS. al-Balad [90]: 16) |
تِرْبٌ ج أَتْرَابٌ؛ مَتْرَبَةٌ |
Tulang rusuk. يَخْرُجُ مِن بَيْنِ الصُّلْبِ وَ التَّرَائِبِ “yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang rusuk.” (QS. ath-Thariq [86]: 7) |
تَرِيْبَةٌ ج تَرَائِبُ |
Keluasan nikmat dan kemewahan. إِنَّهُمْ كَانُوْا قَبْلَ ذَلِكَ مُتْرَفِيْنَ “Sesungguhnya mereka sebelum hidup bermewah-mewah.” (QS. al-Waqi’ah [56]: 45) |
تَرَفٌ |
Kerongkongan. كَلاَّ إِذَا بَلَغَتْ التَّرَاقِيَ “Sekali-kali tidak. Apabilan napas [seseorang] telah [mendesak] sampai ke kerongkongan.” (QS. al-Qiyamah [75]: 26) |
تَرْقُوَةٌ |
Kebinasaan dan kehancuran. وَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَتَعْسًا لَّهُمْ “Dan orang-orang yang kafir, maka kecelakaanlah bagi mereka ....” (QS. Muhammad [47]: 8) |
تَعْسٌ |
Daki dan kotoran. ثُمَّ لْيَقْضُوْا تَفَثَهُمْ “Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran [yang ada pada badan] mereka ....” (QS. al-Haj [22]: 29) |
تَفَثٌ |
Unggukan tanah. فَلَمَّا أَسْلَمَا وَ تَلَّهُ لِلْجَبِيْنِ “Tatkala keduanya telah berserah diri dan membaringkan pelipis anaknya di atas unggukan tanah.” (QS. ash-Shaffat [37]: 103) |
تَلٌّ |
Mengikuti dan mengiringi; membaca sebuah kalimat setelah kalimat yang lain. وَ الْقَمَرِ إِذَا تَلاَهَا “Demi bulan apabila mengiringinya.” (QS. asy-Syams [91]: 2) تِلْكَ آيَاتُ اللّهِ نَتْلُوْهَا عَلَيْكَ بِالْحَقِّ “Itulah ayat-ayat Allah. Kami bacakan kepadamu dengan benar ....” (QS. al-Baqarah [2]: 252) |
تِلْوٌ؛ تِلاَوَةٌ |
Buah Tin. وَ التِّيْنِ وَالزَّيْتُوْنِ “Demi buah Tin dan Zaitun.” (QS. at-Tin [95]: 1) * Menurut pendapat sebagian mufasirin, berdasarkan proporsi (qarînah) ayat-ayat di dalam surah at-Tin, maksud dari buah Tin dan Zaitun tersebut adalah negeri Syiria dan Palestina. |
تِيْنٌ |
Padang sahara yang tak berpetunjuk sehingga orang pasti tersesat di situ. قَالَ فَإِنَّهَا مُحَرَّمَةٌ عَلَيْهِمْ أَرْبَعِيْنَ سَنَةً يَتِيْهُوْنَ فِي الْأَرْضِ “Allah berfirman, ‘[Jika demikian], maka sesungguhnya negeri itu diharamkan atas kaliang selama empat puluh hari. [Selama itu], mereka kebingunan di atas bumi ....” (QS. al-Ma’idah [5]: 26) |
تِيْهٌ |