Nabi Adam dan Hawa as memiliki kisah penuh rahasia dan tanda tanya. Allah swt menempatkan mereka berdua di surga dan memerintahkan kepada mereka agar tidak memakan buah atau biji tertentu. Namun setan telah menggoda mereka dan mereka memakannya dan tertimpa bencana.
Allah swt berfirman kepada mereka: “Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?”[1]
Dalam kondisi ini, nabi Adam dan Hawa as bertaubat dan mengangkat tangan sambil berdoa:
ÑóÈøäÇ ÙóáóãúäÇ ÃóäúÝõÓóäÇ æóÅöäú áóãú ÊóÛúÝöÑú áóäÇ æó ÊóÑúÍóãúäÇ áóäóßæäóäøó ãöäó ÇáÎÇÓöÑíäó
“Keduanya berkata: Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.”[2]
[1] QS. Al-A’raf [7]: 22.
[2] QS. Al-A’raf [7]: 23.