') //-->
Telah
diketahui secara umum bahwa para khulafa ar rosyidin yang empat adalah mertua
dan menantu Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakr dan Umar radhiyallahu
‘anhuma memiliki kemuliaan yang lebih dimana Rosulullah menikahi
putri-putrinya: Aisyah dan Hafshoh, sedang Utsman dan Ali radhiyallahu ‘anhuma
juga mempunyai kemuliaan yang lebih dimana mereka menikahi putri-putri
Rosulullah. Utsman menikah dengan Ruqoyyah dan setelah ia (Ruqoyyah) meninggal
dunia kemudian menikah dengan saudaranya yakni Ummu Kultsum, sehingga Utsman
digelari "Dzunnuraini". Adapun Ali menikah dengan Fatimah
radhiyallahu ‘anha. Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu berkata kepada Ali radhiyallahu
‘anhu, "Demi yang jiwaku ada di genggamanNya, aku lebih menyukai untuk
menyambung (silaturrahmi) dengan keluarga Rosulullah daripada keluargaku
sendiri." (HR Bukhori no 3712). Dalam riwayat lain no 3713, beliau
berkata, "Jagalah Rosulullah dan ahli baitnya" bahkan pernah pada
suatu hari setelah beliau menunaikan shalat ashar, ia melihat Hasan bermain
dengan anak-anak seusianya lalu beliaupun memanggulnya di atas pundaknya. (HR
Bukhori no: 3542).
Umar ibnul Khattab ketika ditimpa kemarau ia mendatangi Abbas bin Abdul
Muthallib bertawassul -meminta do’a darinya- (HR Bukhori no: 1010 dan 3710).
Bertawassulnya beliau kepada Abbas adalah karena hubungan keluarganya dari
Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga beliaupun berkata dalam
tawassulnya, "Sesungguhnya kami bertawassul kepadaMu dengan paman Nabi
kami." Dalam kesempatan lain ia pernah berkata kepada Abbas radhiyallahu
‘anhu, "Demi Allah keislamanmu pada hari engkau masuk Islam lebih aku
cintai / sukai daripada Islamnya Khattab jika dia masuk Islam, karena
keislamanmu lebih disukai oleh Rosulullah daripada keislaman Khattab."
(Tafsir Al Qur`anul Adzim: 4/116). Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, "Aku
tidak pernah melihat seorangpun yang paling mirip perangainya dengan
Rosulullah, baik saat berdirinya maupun saat duduknya selain dari Fatimah binti
Rosulullah." (HR Abu Daud no 5217, Tirmidzi no 3872).
Para pembaca, sangatlah banyak riwayat-riwayat dan atsar para sahabat, para
tabi’in, serta tabi’it tabi’in dan ahlil ilmi yang menunjukkan akan kecintaan,
penghormatan, dan pengagungan mereka terhadap ahlul bait Rosulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam. Dengan demikian kaum muslimin ahlussunnah wal jama’ah semua
bersepakat untuk mencintai dan mengagungkan para sahabat dan ahlul bait
Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, berlepas diri dari sikap ekstremnya
dan kedholimannya kaum Rafidhoh, Bathiniyah, Ismailiyah, dan Itsna Atsariyah
dari kalangan Syi’ah serta Khowarij terhadap para sahabat dan
ahlul baitnya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Wal ‘ilmu ‘indallah.
Sumber: Buletin Al Wala’ Wal Bara’ Bandung