') //-->
George Sille adalah seorang orientalis berkebangsaan Inggris dan seorang wakil di pengadilan-pengadilan Inggris. Ia menerjemahkan Al-Qur'an pada tahun 1734 dalam 470 halaman dan mencetaknya di London. Di samping itu, ia juga menulis catatan kaki dan penjelasan panjang-lebar terhadap ayat-ayat Al-Qur'an, serta menambahkan sebuah mukadimah yang mendetail berkenaan Islam dan Rasulullah saw.
Sekelompok orang yang hidup sezaman dengannya setelah melihat terjemahan Sille dicetak dan membandingkannya dengan buku-buku yang membahas Islam dan Rasulullah saw yang telah dicetak dengan bahasa Eropa hingga saat itu, begitu melihat bahwa tuduhan-tuduhan para penentang Islam tidak mendapatkan legitimasi dari Al-Qur'an, mereka sangat terpengaruh dan mulai condong kepada Islam, serta membela Nabi Islam saw mati-matian di dalam buku-buku yang mereka tulis.
Di dalam mukadimah panjang lebar buku terjemahan itu dibahas tentang biografi Rasulullah saw, sejarah benua Arabia dan negara-negara Islam sebelum kemunculan Islam, ushuluddin dan seremonial keagamaan Muslimin.
George Sille bukanlah seorang penulis yang dililiti oleh fanatisme mazhab dan tidak seperti para penulis lainnya yang menulis tentang Muslimin, baik yang mendukung keberadaan mereka maupun yang menentangnya. Ia tidak terlalu memuji mereka dan tidak pula terlampau menjelek-jelekkan mereka. Ia berusaha menampilkan sejarah Islam seperti yang ia pahami. Ia selalu menyebutkan buku-buku referensi di seluruh lembaran bukunya dan tidak pernah ia menekankan kepentingan pribadinya ketika membeberkan peristiwa-peristiwa yang menimpa dunia Islam sehingga pembaca yang memiliki sikap non-blok akan meyakini kebenaran seluruh ucapannya.
George Sille memahami bahasa Arab, Prancis dan Latin dengan baik sehingga ia dapat memanfaatkan seluruh buku yang menulis tentang Islam dengan bahasa-bahasa tersebut dan dari seluruh penelitian dan telaahnya itu ia dapat memunculkan sebuah buku yang mencakup yang dapat dihadiahkan kepada seluruh Muslimin sebagai hadiah dari pengalamannya yang bertahun-tahun. Meskipun karya Sille ini dapat membantu kita untuk memahami Islam dengan lebih mendalam, akan tetapi berhadapan dengan reaksi seorang penganut agama Kristen yang marah ia terpaksa harus—untuk membela dirinya—melontarkan kritikan-kritikannya terhadap agama Islam. Hal itu dikarenakan pada saat buku terjemahannya itu dicetak, dinasti Utsmaniah masih menjadi momok dan sumber ketakutan bagi penganut agama Kristen.
Terjemahan George Sille dapat bertahan hingga 150 tahun dan buku terjemahan itu adalah satu-satunya buku terjemahan Al-Qur'an yang dimiliki oleh orang-orang yang bisa berbahasa Inggris pada periode kebangkitan pemikiran pada abad ke-19.