') //-->
Wilson: Apakah Kitab Suci Qur'an berisikan penjelasan mengenai beberapa peristiwa-peristiwa yang disingkap oleh ilmu pengetahuan kita sekarang, yang tidak diketahui pada masa Muhammad? Adanya penjelasan ihwal hal ini, akan menambah bukti bagi kenabian Muhammad. Adalah mustahil bagi seseorang yang tidak mengeyam pendidikan formal seperti Muhammad, yang hidup pada abad ketujuh, mengetahui apa yang akan didapat oleh saintis-saintis modern. Beberapa penjelasan seperti ini akan sangat meyakinkan kebenaran Islam.
Chirri: Orang-orang yang membaca al-Qur'an akan mendapatkan penjelasan lebih dari satu mengenai peristiwa-peristiwa tertentu, beberapa di antaranya telah ditemukan akhir-akhir ini, dan beberapa di antaranya masih dalam tingkat ekspektasi (harapan).
Ilmu pengetahuan modern kini menyaksikan, meskipun tanpa kepastian, yaitu datangnya suatu waktu ketika kita akan mendapatkan berita tentang adanya kehidupan (mahluk hidup) pada beberapa planet-planet lain. Sarjana-sarjana sekarang tidak yakin adanya kehidupan secara biologis (biological life) pada planet-planet lain, tetapi bagi orang-orang yang membaca al-Qur'an hal ini adalah sangat mungkin.
Sebenarnya salah seorang saintis Rusia mengaku bahwa ia menerima sinyal-sinyal dari ruang angkasa (space), dan ia mengira bahwa sumber sinyal-sinyal itu adalah beberapa mahluk hidup yang terdapat di planet yang berbeda. Saintis boleh jadi akan, dalam waktu dekat atau di masa mendatang, mendapatkan dan menjumpai mahluk hidup lain yang menghuni planet-planet lain.
Apa yang kita harapkan untuk kita peroleh pada masa ilmu pengetahuan kita sekarang adalah telah dinubuatkan tiga belas abad yang lalu oleh kitab suci al-Qur'an:
"Dan di antara keterangan-keterangan Tuhan itu, ialah tercipta langit dan bumi, dan mahluk hidup yang bertebaran di dalamnya; dan Tuhan itu Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya." (Qs. 42: 29).
Ayat ini memberitahukan pada kita adanya kehidupan atau mahluk hidup secara biologis (biological living being) yang berjalan dengan kakinya di langit dan di bumi, dan adalah mungkin untuk mahluk hidup yang ditempatkan pada planet kita untuk berhubungan dengan yang ditempatkan di langit.
Salah satu penemuan secara ilmiah dari abad modern kita ini adalah adanya sex pada tumbuh-tumbuhan sama seperti pada binatang. Semua butir-butir tepung sari, para sarjana mengatakan, disusun oleh sel-sel yang telah memperkecil jumlah choromosom-choromosom.
Dua dari sel-sel ini adalah sel-sel jantan. Berlaku pada pembiakan, tepung sari harus jauh pada stigma beberapa bunga dan mengembangkan pembuluh melalui stigma dan jaringan-jaringan yang lain sampai hal itu mencapai telur. Dua sel-sel jantan jalan melalui pembuluh (pipa) ini, biasanya dekat tempat pembiakannya. Salahsatu di antaranya menyuburkan telur ini, dan dari campuran sel-sel, suatu embrio tumbuh. Sel jantan yang lain biasanya dengan dua sel-selnya yang lain dekat telur ini, di tengah-tengah kandung embrio, dan hasil rangkap tiga membentuk bagian yang mengandung zat hara dari benih (biji).
Adanya jantan dan betina pada tumbuh-tumbuhan benar-benar tidak diketahui sebelum majunya ilmu pengetahuan modern. Tetapi Kitab Suci Qur'an dengan jelas mengatakan adanya sex pada tumbuh-tumbuhan:
"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan semua yang ditumbuhkan bumi berpasang-pasangan, dan pada diri mereka sendiri dan apa-apa yang tiada mereka ketahui." (Qs. Yasin [36]: 36)
Pada saat Nabi Muhammad, tak seorang pun memiliki pengetahuan tentang keadaan ruang angkasa. Orang-orang biasanya berpikir bahwa semakin naik manusia ke angkasa, semakin banyak ia akan mendapatkan udara dan semakin banyak dia dapat bernafas. Sekarang kita mengetahui bahwa ruang angkasa tidak berisikan udara, dan bahwa bila seseorang naik ke angkasa, dia akan mati lemas karena kekurangan oxygen.
"Sebab itu, siapa yang hendak dipimpin oleh Tuhan, niscaya dibukakanNya hatinya menganut Islam, dan siapa yang hendak disesatkan Tuhan, dijadikanNya dadanya sesak dan sempit, seperti orang naik ke langit. Begitulah, Tuhan meletakkan kekejian kepada orang-orang yang tidak beriman." (Qs. al-An'am [6]: 125)
Kesempitan dada seseorang yang melesak ke angkasa luar bermakna ketidaksanggupan pernafasan yang berlawanan dengan konsep tentang ruang angkasa pada masa Muhammad.[www.wisdoms4all.com]